ALAT PERAGA SISTEM KERJA OTOT BISAP DAN OTOT TRISEP
DOSEN: IMAM
HADI MULYONO,S.P.,M.Pd
DISUSUN OLEH
:
ARISA NORPINA
(1303000269-31)
JULIANA RUNIASA
(1303000293-31)
KELAS: REGULER ,3A2
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI (S1)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PEDIDIKAN
UNIVERSITAS KAPUAS SINTANG
2015/2016
ALAT DAN BAHAN :
1. Kardus bekas
seperlunya
2. Buku gambar yang
tidak terpakai
3. Balon kecil
berwarna merah 2 buah sebagai otot bisep dan trisep
4. Karet celana
putih sebagai urat otot (tendon) ± 1 meter
5. Gunting
6. Cutter
8.
Penggaris
9. Pensil.
CARA KERJA
1. Menggambarkan pola tangan pada kardus yang telah
disediakan.
2. Memotong
pola tangan tersebut dengan menggunakan cutter atau gunting.
3. Kemudian 2 balon
merah ditiup untuk dijadikan sebagai otot.
(Catatan : balon ditiup jangan terlalu besar)
4. Potong karet
celana putih ± 5cm, sebanyak 6 karet.
5. Kemudian
ikatkan karet tersebut pada kedua ujung balon. Untuk balon pengganti otot
trisep, ikatkan tiga karet disatu sisi balon sebagai tendon
6. Menggambarkan
pola tangan pada kertas gambar, potong menggunakan gunting, kemudian tempelkan
kertas gambar pada kardus pola tangan menggunakan lem kertas.
7. Merangkai
pola tangan dengan merekatkan pola gambar yang sudah dipotong.
8. Kemudian
kedua balon tersebut dipasangkan pada tulang belikat dengan menancapkan jarum
pentul dikedua sisi karet tersebut.
9. Mencoba menggerakan
alat peraga tersebut ke atas dan ke bawah.
10. Jika
tangan diluruskan maka otot bisep akan mengencang (berkontraksi), dan otot
trisep akan mengendor (berelaksasi) juga sebaliknya apabila tangan ditekuk,
maka otot trisep akan mengencang (berkontraksi) dan otot bisep akan mengendor
(berelaksasi).
Mekanisme Penjelasan
Alat peraga kerja otot antagonis : otot bisep dan
otot trisep. Bentuk tangan terbuat dari bahan kardus, yang dibentuk
dengan pisau cutter.
Karet celana putih sebagai urat otot (tendon), karena tendon berwarna putih.
Dua balon kecil warna merah menunjukkan otot bisep dan trisep. Sendi engsel
dikondisikan dengan potongan pensil yang diikat silang dari depan ke belakang
dengan karet gelang.Pengikat karet celana dan balon adalah karet gelang.
Keterangan gambar tangan :
1. Otot bisep
2. Otot trisep
3. Tulang pengumpil (radius)
4. Tulang hasta (ulna)
5. tulang lengan atas (humerus)
6. Tulang belikat (skapula)
Keterangan gambar tangan :
1. Otot bisep
2. Otot trisep
3. Tulang pengumpil (radius)
4. Tulang hasta (ulna)
5. tulang lengan atas (humerus)
6. Tulang belikat (skapula)
Tendon
= urat otot, bagian ujung otot
yang mengecil.
Ventrikel = empal otot, bagian tengah otot yang
menggembung.
Origo = ujung
otot yang melekat pada tempat yang tidak bergerak.
Insersio = ujung otot yang
melekat pada tempat yang bergerak.
Normotrofi = otot yang besarnya normal.
Atrofi
= otot yang mengecil, lisut.
Hipertrofi
= otot yang membesar.
Diskus Interkalaris = bagian khas otot jantung yang
merupakan batas
Kerja Otot Manusia
Otot manusia bekerja dengan cara berkontraksi sehingga
otot akan memendek, mengeras dan bagian tengahnya menggelembung ( membesar).
Karena memendek maka tulang yang di- lekati oleh otot tersebut akan tertarik
atau terangkat. Kontraksi satu macam otot hanya mampu untuk menggerakkan tulang
kesatu arah tertentu. Agar tulang dapat kembali ke posisi semula, otot tersebut
harus mengadakan relaksasi dan tulang harus ditarik ke posisi semula. Untuk itu
harus ada otot lain yang berkontraksi yang merupakan kebalikan dari kerja otot
pertama. Jadi, untuk menggerakkan tulang dari satu posisi ke posisi yang lain,
kemudian kembali ke posisi semula diperlukan paling sedikit dua macam otot
dengan kerja yang berbeda.
Berdasarkan cara kerjanya, otot dibedakan menjadi otot
antagonis dan otot sinergis. otot antagonis menyebabkan terjadinya gerak antagonis,
yaitu gerak otot yang berlawanan arah.
Jika otot pertama berkontraksi dan otot yang kedua
berelaksasi, sehingga menyebabkan tulang tertarik / terangkat atau sebaliknya.
Otot sinergis menyebabkan terjadinya gerak sinergis, yaitu gerak otot yang
bersamaan arah. Jadi kedua otot berkontraksi bersama dan berelaksasi
bersama.
Gerak Antagonis
Contoh gerak antagonis yaitu kerja otot bisep dan
trisep pada lengan atas dan lengan bawah.
1. Otot
bisep adalah otot yang mempunyai dua tendon ( dua ujung ) yang melekat pada
tulang dan terletak di lengan atas bagian depan.
2. trisep
adalah otot yang mempunyai tiga tendon ( tiga ujung ) yang melekat pada tulang
dan terletak di lengan atas bagian belakang.
Untuk mengangkat lengan bawah, otot bisep berkontraksi
dan otot trisep berelaksasi.
Untuk menurunkan lengan bawah, otot trisep
berkontraksi dan otot bisep berelaksasi.
Gerak Sinergis
Gerak sinergis terjadi apabila ada 2 otot yang
bergerak dengan arah yang sama. Contoh:gerak tangan menengadah dan menelungkup.
Gerak ini terjadi karena kerja sama antara otot
pronator teres dengan otot pro nator kuadratus.
Contoh lain gerak sinergis adalah gerak tulang rusuk
akibat kerja sama otot-otot antara tulang rusuk ketika kita bernapas.
Kontraktibilitas, yakni kemampuan otot untuk mengadakan
perubahan menjadi lebih pendekdari ukuran semula atau berkontraksi.
Ekstensibilitas, yakni kemampuan otot u/berelaksasi
atau memanjang dari ukuran semula
Elastisitas, yakni kemampuan untuk kembali padaukuran
semula setelah berkontraksi atauekstensi. Otot yg kembali ke ukuran
semuladisebut dalam keadaan relaksasi
Otot bisep adalah otot berkepala dua yang berorigo
pada tulang belikat dan berinsersi pada pangkal tulang pengumpil
Otot trisep adalah otot berkepala tiga , berorigopada
tulang belikat dan berinsersi pada pangkal tulang hasta.
Arti definisi / pengertian Jaringan adalah sekumpulan
sel yang memiliki bentuk, struktur dan fungsi yang sama. Jadi jaringan otot
adalah sekumpulan sel-sel otot.
A. Bagian-bagian otot:
1.Sarkolema
Sarkolema adalah membran yang melapisi suatu sel otot
yang fungsinya sebagai pelindung otot
2.Sarkoplasma
Sarkoplasma adalah cairan sel otot yang fungsinya
untuk tempat dimana miofibril dan miofilamen berada
3.Miofibril
Miofibril merupakan serat-serat pada otot.
4.Miofilamen
Miofilamen adalah benang-benang/filamen halus yang
berasal dari miofibril.Miofibril terbagi atas 2 macam, yakni :
a. miofilamen homogen (terdapat pada otot polos)
b. miofilamen heterogen
(terdapat pada otot jantung/otot cardiak dan pada otot rangka/otot lurik). Di dalam
miofilamen terdapat protein kontaraktil yang disebut aktomiosin (aktin dan
miosin), tropopin dan tropomiosin. Ketika otot kita berkontraksi (memendek)maka
protein aktin yang sedang bekerja dan jika otot kita melakukan relaksasi
(memanjang) maka miosin yang sedang bekerja.
B. Jaringan otot terdiri dari:
Otot Polos (otot volunter). Otot polos adalah
salah satu otot yang mempunyai bentuk yang polos dan bergelondong. Cara
kerjanya tidak disadari (tidak sesuai kehendak) / invontary, memiliki satu
nukleus yang terletak di tengah sel. Otot ini biasanya terdapat pada saluran
pencernaan seperti:lambung dan usus.
Otot Lurik (otot rangka). Otot rangka merupakan
jenis otot yang melekat pada seluruh rangka, cara kerjanya disadari (sesuai
kehendak), bentuknya memanjang dengan banyak lurik-lurik, memiliki nukleus
banyak yang terletak di tepi sel. Contoh otot pada lengan
Otot Jantung (otot cardiak). Otot jantung hanya
terdapat pada jantung. Otot ini merupakan otot paling istimewa karena memiliki
bentuk yang hampir sama dengan otot lurik, yakni mempunyai lurik-lurik tapi
bedanya dengan otot lurik yaitu bahwa otot lirik memiliki satu atau dua nukleus
yang terletak di tengah/tepi sel. Dan otot jantung adalah satu-satunya otot
yang memiliki percabangan yang disebut duskus interkalaris. Otot ini juga
memiliki kesamaan dengan otot polos dalam hal cara kerjanya yakni involuntary
(tidak disadari). Summary / Ringkasan : Otot disebut juga daging yang
fungsinya alat gerak aktif. Otot merupakan kumpulan dari serabut otot.
serabut otot terbentuk dari sel-sel otot. Dalam tubuh kita, banyaknya otot
kira-kira 40% dari berat tubuh. Tulang pada tubuh kita tidak dapat bergerak
tanpa otot. Otot mampu menghasilkan gerak karena adanya sel otot. Jika ada
suatu rangsangan, sel otot dapat berkontraksi. Dalam sistem gerak, kerja otot
yang paling utama adalah kontraksi (memendek dan menebal) dan relaksasi
(kembali ke keadaan semula). Otot yang berkontraksi menjadi pendek dan menebal
menyebabkan tulang tempat otot rangka tertaut dapat tertarik. Akibat dari kerja
otot tersebut, yaitu terjadinya perubahan posisi tulang sehingga menghasilkan
suatu gerak tertentu. Oleh karena kemampouan otot untuk menggerakan tulang maka
otot disebut alat gerak aktif.
1. Jenis Otot Manusia
Otot manusia dibedakan menjadi tiga, yaitu otot lurik
(otot rangka), otot polos (otot licin), dan otot jantung. Ketiga jenis otot
tersebut memiliki bentuk sel dan sifat yang berbeda. Berikut ini akan dibahas
bentuk sel dan sifat masing-masing otot.
Otot lurik (otot rangka)
Otot lurik melekat pada rangka (tulang) sehingga
disebut juga otot rangka. ujung otot lurik yang melekat pada tulang
disebut urat otot (tendon). Tendon yang melekat pada tulang yang tidak dapat
digerakkan disebut origo. Tendon yang melekat pada tulang yang dapat digerakkan
disebut insersi. Sel otot lurik berbentuk panjang dan silindris sehingga
disebut serabut otot. Selain itu, sel otot lurik juga memiliki bagian yang
gelap dan terang yang memberikan kenampakan seperti lurik. Kenampakan lurik
disebabkan oleh protein otot yang berbeda, yakni aktin dan miosin. Kerja otot
lurik dipengaruhi oleh kehendak (kesadaran) kita melalui perintah yang diatur
oleh otak. Oleh karena itu, otot lurik disebut pula otot sadar. Gerak otot
lurik berlangsung cepat, tetapi cepat lelah dan tidak teratur. Kelelahan ini
dapat menyebabkan otot tidak mampu melakukan fungsi gerak lagi, misalnya kram.
Otot polos (otot licin)
Otot polos terdapat pada organ dalam, maka sering pula
disebut otot dalam. Sel-sel otot polos tampak berbentuk gelendong dengan kedua
ujungnya meruncing. Sel otot polos hanya memiliki satu inti sel yang terletak
di tengah sel. Berbeda dengan otot rangka, kerja otot polos tidak dipengaruhi
oleh kehendak kita. Artinya, otot polos tidak bekerja secara otomatis tanpa
perintah dari otak. Proses pencernaan makanan yang melibatkan kerja otot polos
akan berlangsung tanpa diperintah otak. Oleh karena itu, otot polos disebut
pula otot tak sadar, karena gerakannya tidak kita sadari. Gerakan otot polos
lambat, tetapi teratur dan tidak cepat lelah.
Otot jantung
Otot jantung
merupakan otot yang khusus membentuk jantung. Otot jantung mirip dengan otot
lurik tetapi bercabang-cabang dan memiliki banyak inti sel. Inti sel terletak
di tengah serabut. Otot jantung berfungsi menggerakan jantung untuk memompa
darah ke seluruh tubuh. Kontraksi dan relaksasi otot jantung menyebabkan
serambi dan bilik jantung menyempitkan sera melebar secara berirama. Kontraksi
dan relaksasi menimbulkan denyut jantung. Kerja otot jantung tidak dipengaruhi
oleh kehendak kita (di luar perintah otak), tetapi dipengaruhi oleh saraf
ototnom (simpatetik dan parasimpatetik). Otot jantung bekerja terus selama
seseorang masih hidup. Meskipun kita sedang tidur, otot jantung tetap bekerja.
Gerakan otot jantung teratur dan tahan kelelahan. Otot jantung memiliki
struktur seperti otot lurik, tetapi bekerjanya seperti otot polos.
2. Cara Kerja Otot
Tulang-tulang kita dapat digerakkan karena adanya otot
yang berkontraksi, yang berkontraksi sebenarnya adalah sel-sel otot. Otot
berkontraksi karena pengaruh suatu rangsangan melalui saraf. Rangsangan yang
tiba ke sel otot akan mempengaruhi suatu zat (asetilkolin) yang peka terhadap
rangsangan. Asetilkolin adalah zat pemindah rangsangan yang dihasilkan pada
bagian ujung saraf. Ion kalsium menyebabkan protein otot, yaitu aktin dan
miosin berikatan membentuk aktomiosin sehingga terjadilah kontraksi. Setelah
berkontraksi, ion kalsium masuk kembali ke dalam plasma sel, sehingga
menyebabkan lepasnya pelekatan aktin dan miosin sehingga otot melemas. Keadaan
inilah yang disebut relaksasi. Untuk berkontraksi, otot memerlukan tenaga
(energi) yang berasal dari energi yang tersimpan di dalam sel-sel otot. Otot
dalam keadaan bekerja juga menghasilkan zat sisa yang disebut asam susu (asam
laktat). Untuk menguraikan asam susu diperlukan oksigen yang cukup banyak.
Otot-otot yang sering dilatih akan berkembang atau membesar, disebut
hipertropi. Otot yang tidak sering disgunakan akan mengecil, disebut atropi.
3.Sifat Kerja Otot
Untuk menggerakan tulang diperlukan keterlibatan otot
lurik (otot rangka) atau lebih. Sifat kerja otot ada yang berlawanan
(antagonis) dan ada yang bersamaan (sinergis).
Kerja otot berlawanan (antagonis):
Kerja otot yang antagonis adalah dua otot yang
kerjanya berlawanan, yaitu apabila satu otot berkontraksi, otot yang lain
relaksasi. Untuk menggerakan lengan bawah ke atas dan sebaliknya diperlukan 2
otot rangka, yaitu otot bisep dan trisep. Bila otot bisep berkontraksi
maka otot trisep akan relaksasi sehingga lengan bawah tertarik ke atas.
Sebaliknya, bila otot trisep berkontraksi maka otot bisep akan relaksasi,
sehingga kengan bawah lurus kembali. Arah gerak otot yang antagonis lainnya,
misalnya :
Abduktor dan aduktor (gerak menjauhkan dan mendekatkan
tungkai dari sumbu tubuh)
Depresor dan elevator (gerak ke bawah dan ke atas)
Supinator dan pronator (gerak menengadahdan
menelungkup)Kerja otot
Kerja otot bersamaan (sinergis)
Kerja otot bersamaan adalah dua otot yang kerjanya
bersamaan. Otot pronator ada 2, yaitu otot pronator teres dan otot pronator
kuadratus. Kedua otot tersebut bekerja sama menggerakan telapak tangan
menelungkup dan menegadah.
MATA
KULIAH : MEDIA PEMBELAJARAN
TUGAS:Membuat
Alat Peraga Sistem Kerja Otot Bisap Dan Otot
Trisep